Untuk melihat beberapa tombol yang tidak jalan ini dapat dilakukan dengan menjalankan software Ndiags.exe yang didapat dari Norton Utility 8 for dos, ataupun dengan software Toolstar.exe yang dapat diperoleh secara gratis dari internet. Adapun langkah2nya adalah sebagai berikut :
1. Ketik Ndiags, lalu ENTER. PAda jendela Norton Diagnostics yaitu pada jendela Description,
tekan Enter, tunggu beberapa saat dan ENTER lagi.
2. Berikutnya diawal system informasi anda dapat langsung menekan tombol ALT+Q, kemudian
arahkan sorot list pada pilihan keyboard press test, lalu enter dan enter sekali lagi pada
tampilan jendela Description.
Setelah terlihat tampilan screenTombol Keyboard, tekan semua tombol yang terdapat pada keyboard anda, dari hasil penekanan tombol tersebut jika warna tombol yang terdapat pada layar :
- Hitam menunjukkan bahwa tombol keyboard yang ditekan dalam kondisi bagus.
- Karakter merah menunjukkan bahwa tombol keyboard yang ditekan terjadi 2 kali
penekanan yang tidak sah.
- Biru/ tidak berubah menunjukkan bahwa tombol keyboard yang ditekan dalam kondisi
tidak jalan.
Catatan:
Untuk pengecekan setiap tombol, tekan hanya satu kali saja, dan untuk mengakhiri tekan tombol 3 kali berturut turut. Jika terdapat beberapa tombol yang tidak berubah warnanya, inilah saatnya untuk beraksi membongkar keyboard tersebut.
Thank you for Sumber: http://troubleshootingkomputer.blogspot.com
Blog ini dibuat untuk share ilmu, tips-tips, info-info, dan berbagai hal lain yang menarik dan bermanfaat. Keep spirit and keep smile ^_^
Rabu, 25 Mei 2011
TROUBLESHOOTING KOMPUTER
Komputer sudah merupakan alat bantu yang tergolong penting saat ini, kita ambil salah satu contoh pada kegiatan perkantoran, tentunya dengan adanya komputer maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Sebagai pengguna atau pemakai komputer tentunya kita juga pernah mengalami masalah dengan komputer. Hal tersebut dapat diakibatkan adanya kesesuaian dari komponen dasar komputer itu sendiri yang biasanya berkaitan dengan Software (perangkat lunak atau aplikasinya), Hardware (perangkat keras) atau Brainware (si pemakai komputer).
Pengertian Troubleshooting Komputer
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software, sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya dapat memberikan saran “istirahat dulu deh, he…”.
Teknik dalam Troubleshooting
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
1. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
§ Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.
§ Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar.
§ dsb.
2. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
§ Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
§ Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
§ dsb.
Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :

Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.
Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
§ Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
§ Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
§ Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
§ Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
§ Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.
Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.
Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
§ Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
§ Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
§ Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.
Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer tersebut, tentunya akan lebih memperkaya pengetahuan kita di bidang komputer, jadi jika suatu saat terdapat masalah pada komputer Anda kita dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat servis, kalaupun harus membawa ke tempat servis kita sudah mengerti letak permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh tukang servis yang nakal ; )
Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam tentunya akan lebih mempermudah kita untuk mengetahui letak permasalahan dalam komputer dan tentunya akan lebih menyenangkan apabila kita dapat memperbaiki sendiri permasalahan tersebut. Semoga pembahasan sederhana tentang troubleshooting ini dapat bermanfaat, selamat mencoba dan terima kasih.
diambil dari : http://skatebored.info/direktori/teks/win/trik/troubleshooting%20komputer.rtf
Pengertian Troubleshooting Komputer
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software, sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya dapat memberikan saran “istirahat dulu deh, he…”.
Teknik dalam Troubleshooting
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
1. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
§ Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.
§ Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar.
§ dsb.
2. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
§ Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
§ Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
§ dsb.
Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :

Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.
Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
§ Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
§ Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
§ Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
§ Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
§ Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.
Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.
Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
§ Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
§ Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
§ Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.
Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer tersebut, tentunya akan lebih memperkaya pengetahuan kita di bidang komputer, jadi jika suatu saat terdapat masalah pada komputer Anda kita dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat servis, kalaupun harus membawa ke tempat servis kita sudah mengerti letak permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh tukang servis yang nakal ; )
Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam tentunya akan lebih mempermudah kita untuk mengetahui letak permasalahan dalam komputer dan tentunya akan lebih menyenangkan apabila kita dapat memperbaiki sendiri permasalahan tersebut. Semoga pembahasan sederhana tentang troubleshooting ini dapat bermanfaat, selamat mencoba dan terima kasih.
diambil dari : http://skatebored.info/direktori/teks/win/trik/troubleshooting%20komputer.rtf
cara memberikan Quota mapping drive utk setiap user login.
Apabila di windows 2000/2003 server coba di drive yang ada folder sharingnya klik kanan properties-klik tab Quota - check Enable quota management, lalu setting limit nya dan jika limitnya sudah di setting, klik ok.
Senin, 23 Mei 2011
Bahaya Penggunaan AC terus menerus

Bekerja seharian di ruang yang menggunakan pendingin ruangan saat ini sudah seperti kewajiban sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan semakin panasnya suhu udara yang diakibatkan oleh pemanasan global. Padahal penggunaan pendingin ruangan juga salah satu penyebab terjadinya pemanasan global karena menipisnya lapisan ozon.
Para pekerja yang bekerja di dalam ruangan tertutup lebih terpapar oleh polutan yang berada di dalam ruangan. Polutan tersebut berasal dari penggunaan bahan bangunan sintetis yang terus meningkat serta bisa juga berasal dari perawatan pribadi orang tersebut dan produk-produk rumah tangga lainnya yang mengandung berbagai macam zat kimia.
Pada gedung tertutup yang menggunakan pendingin udara, maka sirkulasi udaranya hanya berputar disekitar tempat yang itu-itu saja dan ditambah adanya polutan pada udara yang sama. Hal ini bisa memicu timbulnya Sick Building Syndrome. Sindrom ini bisa mengakibatkan infeksi saluran pernafasan serta dapat memperburuk penderita penyakit asma dan alergi akibat udara yang kotor.
Gejala yang ditimbulkan dari sindrom ini adalah sakit kepala, pusing, sinus dengan hidung tersumbat, gatal-gatal, mata mudah merah dan berair, gatal tenggorokan, mual, lesu dan sulit untuk berkonsentrasi. Jika tidak segera ditangani maka bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius. Selain itu penggunaan pendingin ruangan yang terus menerus bisa membuat kulit menjadi kering dan tubuh kehilangan cairan.
Beberapa hal yang harus diingat jika menggunakan pendingin ruangan yang terus menerus, seperti dikutip dari Health24, Selasa (8/9/2009):
1. Rajin memeriksakan kebersihan dari pendingin ruangan seperti mengecek kadar freon secara teratur.
2. Gunakan sistem filtrasi yang bisa menghilangkan beberapa polutan, sehingga mengurangi efek yang tidak bagus bagi pemakainya.
3. Konsumsi cairan yang cukup sehingga tubuh tidak mengalami dehidrasi.
4. Jika memiliki masalah kesehatan serius yang berhubungan dengan pendingin ruangan, segera diobati dan cari tahu apa penyebabnya.
5. Untuk itu rawatlah pendingin ruangan dengan baik, supaya tidak menimbulkan masalah bagi pemakainya. Serta berhematlah dalam penggunaanya agar lapisan ozon tidak semakin menipis sehingga memperlambat terjadinya pemanasan global.
Thank you for Sumber: http://dindafielda.blogspot.com
Para pekerja yang bekerja di dalam ruangan tertutup lebih terpapar oleh polutan yang berada di dalam ruangan. Polutan tersebut berasal dari penggunaan bahan bangunan sintetis yang terus meningkat serta bisa juga berasal dari perawatan pribadi orang tersebut dan produk-produk rumah tangga lainnya yang mengandung berbagai macam zat kimia.
Pada gedung tertutup yang menggunakan pendingin udara, maka sirkulasi udaranya hanya berputar disekitar tempat yang itu-itu saja dan ditambah adanya polutan pada udara yang sama. Hal ini bisa memicu timbulnya Sick Building Syndrome. Sindrom ini bisa mengakibatkan infeksi saluran pernafasan serta dapat memperburuk penderita penyakit asma dan alergi akibat udara yang kotor.
Gejala yang ditimbulkan dari sindrom ini adalah sakit kepala, pusing, sinus dengan hidung tersumbat, gatal-gatal, mata mudah merah dan berair, gatal tenggorokan, mual, lesu dan sulit untuk berkonsentrasi. Jika tidak segera ditangani maka bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius. Selain itu penggunaan pendingin ruangan yang terus menerus bisa membuat kulit menjadi kering dan tubuh kehilangan cairan.
Beberapa hal yang harus diingat jika menggunakan pendingin ruangan yang terus menerus, seperti dikutip dari Health24, Selasa (8/9/2009):
1. Rajin memeriksakan kebersihan dari pendingin ruangan seperti mengecek kadar freon secara teratur.
2. Gunakan sistem filtrasi yang bisa menghilangkan beberapa polutan, sehingga mengurangi efek yang tidak bagus bagi pemakainya.
3. Konsumsi cairan yang cukup sehingga tubuh tidak mengalami dehidrasi.
4. Jika memiliki masalah kesehatan serius yang berhubungan dengan pendingin ruangan, segera diobati dan cari tahu apa penyebabnya.
5. Untuk itu rawatlah pendingin ruangan dengan baik, supaya tidak menimbulkan masalah bagi pemakainya. Serta berhematlah dalam penggunaanya agar lapisan ozon tidak semakin menipis sehingga memperlambat terjadinya pemanasan global.
Thank you for Sumber: http://dindafielda.blogspot.com
Definisi Sharing Full Access dan Mapping Drive
Sharing Full Access
Pada Komputer yang berisi file untuk digunakan bersama:
1. Buka Windows Explorer dengan mengklik dua kali icon My Documents atau dengan langkah berikut ini : Start, All Programs, Accessories, Windows Explorer.
2. Pada Windows Explorer, cari file yang Anda inginkan untuk berbagi dan menyalin / memindahkan mereka ke folder. Anda dapat menggunakan folder yang sudah ada atau membuat folder baru.
3. Arahkan mouse ke folder yang Anda inginkan untuk berbagi.
4. Klik kanan nama folder, sebuah menu yang berisi daftar file operasi muncul, klik "Berbagi dan Keamanan", atau klik nama folder, lalu pergi ke "File dan Folder Tasks" di sebelah kiri Windows Explorer, klik " Share this folder ".

5. Sebuah jendela properti folder muncul, dan "Berbagi" tab sudah disorot.
6. Dalam "Jaringan berbagi dan keamanan" pengaturan, centang kotak "Share this folder pada jaringan" kotak centangJika "Share this folder pada jaringan kotak centang" tidak tersedia, komputer ini tidak di dalam sebuah jaringan. Jika Anda ingin membuat jaringan baru, klik link Network Setup Wizard dan ikuti petunjuk untuk mengaktifkan file sharing. Setelah file sharing diaktifkan, mulai prosedur ini lagi.
7. Anda mungkin dapat mencentang atau menghapus centang " jaringan memungkinkan pengguna untuk mengubah file " kotak centang tergantung pada preferensi Anda.
8. Untuk mengubah nama folder pada jaringan, dalam kotak teks nama Share, ketik nama baru untuk folder Anda. Ini tidak akan mengubah nama folder pada komputer Anda.
9. Klik tombol "Terapkan" tombol, maka tombol "OK".
10. Sekarang, folder Anda dibagi dengan pengguna jaringan lain.
Mapping Drive
Jika Anda akan sering mengakses berbagi folder tertentu, Anda dapat memetakan drive di komputer Anda ke folder itu. Dengan begitu, Anda tidak perlu mencari folder itu dari My Network Places setiap kali Anda ingin mengaksesnya. Akan terlihat sebagai drive lokal pada komputer Anda dan akan tersedia sepanjang kedua komputer Anda dan komputer yang menyimpan folder bersama terhubung ke jaringan.
Mapping network drive adalah suatu cara untuk membuat drvie maya yang bersumber dari komputer lain dalam jaringan. Misalnya anda lihat sekarang drive yang terdapat pada komputer anda adalah drive a:\, drive C:\, Drive D:\ dan Drive E:\. Kita akanmenambahkan drive maya yang baru dengan nama drive F:\. Kita dapat membuat lebih dari satu apping drive. Keuntubngan dari maping disini adalah kita akan lebih cepat untuk megakses suatu folder yang terdapat dalam jaringan dan folder kita akan dianggap sebagai drive pada komputer yang bersangkutan.
Ikuti langkah-langkah untuk memetakan drive:
· Buka My Computer.
· Pada menu Tools, klik Map Network Drive.
· Di Drive daftar drop-down, tentukan huruf drive (menggunakan sisa surat dari AZ) untuk memetakan ke sumber daya bersama.
· Dalam Folder textbox, ketik nama server dan berbagi, dalam bentuk \ \ nama server\ nama berbagi atau klik Browse. Nama server adalah nama komputer yang berisi folder bersama. Nama Bagian nama berbagi folder.
· Pilih "Menyambung kembali di logon" kotak centang jika Anda ingin menyambung kembali ke drive yang dipetakan setiap kali Anda log on ke komputer Anda. Klik Finish.
· Dalam Nama pengguna dan sandi kotak dialog, di Nama pengguna, ketik nama pengguna Anda. Pada Password, ketik password anda.
· Sekarang, Anda dapat melihat drive yang dipetakan baru dibuat sebagai drive lokal pada My Computer. Jika Anda klik dua kali huruf drive, Anda akan melihat isi dari folder bersama.
Sabtu, 21 Mei 2011
Jenis – jenis socket processor
Soket prosesor berkembang sesuai dengan perkembangan dari prosesor itu sendiri. Mulai dari generasi pertama sampai dengan generasi terakhir, perubahan dari prosesor terutama perubahan fisiknya sangat mempengaruhi dari perkembangan soket prosesor. Perkembangan prosesor khususnya generasi atau arsitektur Intel x86 dimulai dari prosesor 8086/80186 sebagai generasi awal prosesor. Sampai sekarang ini perkembangan prosesor sudah menacapai generasi Core i. Perkembangan soket prosesor ini bisa dilihat dari bentuk dan jumlah pin atau kaki dari prosesor itu sendiri. Generasi awal prosesor, soket yang digunakan masih berjenis DIP (Dual Iline Package), sementara sekarang sudah menggunakan soket LGA (lang Grid Array).
Perkembangan dari soket prosesor (juga slot) itu sendiri adalah sebagai berikut:
Sumber: klik di sini ™
Perkembangan dari soket prosesor (juga slot) itu sendiri adalah sebagai berikut:
No | Nama Soket/Slot | Jenis Prosesor | Kemasan Prosesor | Jumlah Pin | Kecepatan Bus |
1 | DIP | 8086/8088 | DIP | 40 | 5/10 MHz |
2 | PLCC | 80186/280286/80386 | PLCC | 68, 132 | 6-40 MHz |
3 | Soket 1 | 80486 | PGA | 169 | - |
4 | Soket 2 | 80486 | PGA | 238 | - |
5 | Soket 3 | 80486 | PGA | 237 | - |
6 | Soket 4 | Pentium | PGA | 273 | - |
7 | Soket 5 | Intel Pentium, AMD K5, IDT WinChip C6, IDT WinChip 2 | PGA | 320 | - |
8 | Soket 6 | 80486 | PGA | 235 | - |
9 | Soket 7 | Intel Pentium, Intel Pentium MMX, AMD K6 | PGA | 321 | 50-66 MHz |
10 | Super Soket 7 | AMD K6-2, AMD K6-III Rise mP6, Cyric MII | PGA | 321 | 66-100 MHz |
11 | Soket 8 | Intel Pentium Pro | PGA | 387 | 60-66 MHz |
12 | Slot 1 | Intel Pentium II, Intel Pentium III | Slot | 242 | 66-133 MHz |
13 | Slot 2 | Intel Pentium II Xeon | Slot | 330 | 100-133 MHz |
14 | Soket 463, Soket NexGen | NexGen Nx586 | PGA | 463 | - |
15 | Slot A | AMD Athlon | Slot | 242 | 100 MHz |
16 | Soket 370 | Intel Pentium II, Intel Celeron, VIA Cyric III, Via C3 | PGA | 370 | 66-133 MHz |
17 | Soket 462/Soket A | AMD Athlon, AMD Duron, AMD Athlon XP, AMD Athlon XP-M, AMD Athlon MP, AMD Sempron | PGA | 462 | 100-200 MHz |
18 | Soket 423 | Intel Pentium 4 | PGA | 423 | 100 MHz |
19 | Soket 478/Soket N | Intel Pentium 4, Intel Celeron, Intel Pentium 4 EE, Intel Pentium M | PGA | 478 | 100-200 MHz |
20 | Soket 495 | Intel Celeron | PGA | 495 | |
21 | PAC418 | Intel Itanium | PGA | 418 | 133 MHz |
22 | Soket 603 | Intel Xeon | PGA | 603 | 100-133 MHz |
23 | PAC611 | Intel Itanium 2 | PGA | 611 | |
24 | Soket 604 | Intel Xeon | PGA | 604 | 100-266 MHz |
25 | Soket 754 | AMD Athlon 64, AMD Sempron, AMD Turion 64 | PGA | 754 | 200-800 MHz |
26 | Soket 940 | AMD Opteron, AMD Athlon 64 FX | PGA | 940 | 200-1000 MHz |
27 | Soket 479 | Intel Pentium M, Intel Celeron M | PGA | 479 | 100-133 MHz |
28 | Soket 939 | AMD Athlon 64, AMD Athlon 64 FX, AMD Athlon X2, AMD Opteron | PGA | 939 | 200-1000 MHz |
29 | Soket T/LGA 775 | Intel Pentium 4, Intel Pentium D, Intel Celeron, Intel Celeron D, Intel Pentium XE, Intel Core 2 Duo, Intel Core 2 Quad, Intel Xeon | LGA | 775 | 1600 MHz |
30 | Soket 563 | AMD Athlon XP-M | PGA | 563 | |
31 | Soket M | Intel Core Solo, Intel Core Duo, Intel Dual-Core Xeon, Intel Core 2 Duo | PGA | 478 | 133-166 MHz |
32 | Soket J/LGA 771 | Intel Xeon | LGA | 771 | 1600 MHz |
33 | Soket S1 | AMD Turion 64 X2 | PGA | 638 | 200-800 MHz |
34 | Soket AM2 | AMD Athlon 64, AMD Athlon 64 X2 | PGA | 940 | 200-1000 MHz |
35 | Soket F | AMD Athlon 64 FX, AMD Opteron | LGA | 1207 | |
36 | Soket AM2+ | AMD Athlon 64, AMD Athlon X2, AMD Phenom | PGA | 940 | 200-2600 MHz |
37 | Soket P | Intel Core 2 | PGA | 478 | 133-266 MHz |
38 | Soket 441 | Intel Atom | PGA | 441 | 400-667 MHz |
39 | Soket B/LGA 1366 | Intel Core i7 | LGA | 1366 | - |
40 | Soket AM3 | AMD Phenom II, AMD Athlon II | PGA | 941 | 200-3200 MHz |
41 | Soket H/LGA 1156 | Intel Core i5, Intel Core i3 | LGA | 1156 | - |
Langganan:
Postingan (Atom)