Hiasan

Rabu, 25 Mei 2011

MEMPERBAIKI MONITOR KOMPUTER

Monitor komputer yang sekarang banyak di gunakan adalah sejenis VGA atau Super VGA dengan card adapter VGA bermemori antara 256 KB dengan 2 MB dan terus di kembangkan mengikuti perkembangan Hardware dan software. Sementara itu kerusakan monitor tidak menampilkan gambar sama sekali, walaupun lampu indikator menyala. Kondisi ini akan semakin parah jika di tambah dengan kerusakan akibat VGA card (adapter) yang tidak di ketahui sebelumnya.

Cara mudah untuk memperbaiki monitor komputer yang demikian adalah dengan memeriksa aliran listrik menuju rangkaian catu daya monitor, lantas distribusinya ke rangkaian lain sebagai berikut :
[1]. Bukalah tutup belakang monitor agar seluruh komponen at terlihat dan terjangkau oleh peralatan bengkel seperti multimeter, toolset, serta alat bantu lainnya. Berhati-hatilah dengan kondisi monitor yang terbuka ini, terutama pada saat listrik masuk pada rangkaian, sebab terdapat tegangan ekstra tinggi sebesar 16.000 volt sampai 30.000 volt yang berbahaya bagi tubuh manusia.
[2]. Siapkan Multimeter untuk mengukur tegangan AC yang masuk pada rangkaian catu daya monitor, normalnya akan terukur besar 220 volt. Lanjutkan dengan mengukur tegangan DC yang di keluarkan catu daya untuk rangkaian monitor seluruhnya.Tegangan DC pada setiap monitor berbeda merk dan jenis besarnya berlainan sesuai dengan rancangan pabrik masing masing. Pergunakan skema sesuai dengan jenis monitor yang sedang di perbaiki, skema tersebut dapat anda peroleh pada kemasan buku manual lengkap ketika membeli monitor.
[3]. Ukurlah tegangan konektor pada transistor power horisontal output, umumnya sebesar 90 Volt DC pada kondisim normal. Tegangan ini menujukkan kondisi kerja pembangkit tegangan tinggi yang dapat menyalakan tabung gambar. Apabila tegangan ini turun sampai separuhnya, dapat di pastikan terdapat kerusakan pada rangkaian horisontal, gantilah dengan transistor power yang baru. Untuk mengganti transistor power yang baru sebaiknya menggunakan type yang sama persis, kecuali jika tidak memungkinkan maka dapat di ganti dengan transistor lain yang sifatnya sama dan rating tegangannya lebih tinggi.
[4]. Putarlah penggantung intensitas cahaya (brigthness) pada panel depan monitor hingga pada posisi maksimum. Lihat reaksinya pada tabung gambar, bila tidak ada perubahan periksalah rangkaian sekitar trafo tegangangan ekstra tinggi (flay back) di tempat anda (Surabaya-pasar genteng, di Jakarta-Glodok, di Bandung-Cikapundung). Pemeriksaan ini perlu di lakukan untuk mengecek apakah trafo tersebuit masih dapat membangkitkan tegangan ekstra tinggi untuk menyalakan tabung gambar.
[5]. Kerusakan dapat terjadi pada dioda tegangan tinggi yang bertugas menyearahkan sinyal horisontal menjadi tegangan DC 16.000 Volt - 30.000 Volt. Untuk menguji dioda tegangan tinggi pergunakan high voltage probe untuk multimeter yang khusus untuk keperluan pengetesan tegangan tinggi. Bandingkan perbedaan tegangan Ac yang masuk trafo dengan tegangan DC yang dikeluarkan diode , tegangan DC yang terukur pada katoda diode sekitar 16.000 Volt - 30.000 Volt. Berhati-hatilah menggunakan probe tegangan tinggi ini,sentuhan ke konduktor yang salah akan menimbulkan bunga api.
[6]. Dapat juga di periksa kapasitor yang menghubungkan trafo tegangan tinggi dengan ground. Lepaskan kapasitor ini dan ukurlah dengan multimeter, apabila ada kebocoran gantilah dengan kapasitor baru. Kapasitor yang sudah kering akan merubah nilai kapasitasnya dan berakibat berubahnya impedansi pada rangkaian.Perubahan impedansi ini akan mempengaruhi trafo tegangan ekstra tinggi yang tidak dapat menghasilkan tegangan sesuai keperluan, hal ini akan terlihat pada layar monitor yang suram, kurang terang atau pengatur brightness tidak berfungsi.
[7]. Disamping gangguan diatas, monitor tidak menampilkan gambar di sebabkan oleh kerusakan transistor power pada catu daya, FUSE putus, transistor horisontal output, kapasitor kompling output, diode tegangan tinggi, gulungan defleksi putus (terbakar), matrix RGB kehilangan masukan dan sebagainya. Pergunakan skema lengkap monitor yang menunjukkan masing-masing bagian dan periksalah secara urut mulai dari catu daya hingga menuju tabung gambar.
[8]. Setelah seluruh komponen yang mengalami kerusakan di ganti baru, hidupkan komputer untuk mencoba monitor yang baru saja di perbaiki dengan program diagnosis. Program Diagnosis yang di jalankan khusus pada menu test display dapat di jadikan pedoman untuk memperbaiki monitor komputer, seperti check-It, QAPlus, PC-Technician, JC-Bench dan sebagainya.

Mengecek tombol Keyboard yang tidak berfungsi

Untuk melihat beberapa tombol yang tidak jalan ini dapat dilakukan dengan menjalankan software Ndiags.exe yang didapat dari Norton Utility 8 for dos, ataupun dengan software Toolstar.exe yang dapat diperoleh secara gratis dari internet. Adapun langkah2nya adalah sebagai berikut :

1. Ketik Ndiags, lalu ENTER. PAda jendela Norton Diagnostics yaitu pada jendela Description,
tekan Enter, tunggu beberapa saat dan ENTER lagi.
2. Berikutnya diawal system informasi anda dapat langsung menekan tombol ALT+Q, kemudian
arahkan sorot list pada pilihan keyboard press test, lalu enter dan enter sekali lagi pada
tampilan jendela Description.
Setelah terlihat tampilan screenTombol Keyboard, tekan semua tombol yang terdapat pada keyboard anda, dari hasil penekanan tombol tersebut jika warna tombol yang terdapat pada layar :
- Hitam menunjukkan bahwa tombol keyboard yang ditekan dalam kondisi bagus.
- Karakter merah menunjukkan bahwa tombol keyboard yang ditekan terjadi 2 kali
penekanan yang tidak sah.
- Biru/ tidak berubah menunjukkan bahwa tombol keyboard yang ditekan dalam kondisi
tidak jalan.

Catatan:
Untuk pengecekan setiap tombol, tekan hanya satu kali saja, dan untuk mengakhiri tekan tombol 3 kali berturut turut. Jika terdapat beberapa tombol yang tidak berubah warnanya, inilah saatnya untuk beraksi membongkar keyboard tersebut.


Thank you for Sumber: http://troubleshootingkomputer.blogspot.com

TROUBLESHOOTING KOMPUTER

Komputer sudah merupakan alat bantu yang tergolong penting saat ini, kita ambil salah satu contoh pada kegiatan perkantoran, tentunya dengan adanya komputer maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Sebagai pengguna atau pemakai komputer tentunya kita juga pernah mengalami masalah dengan komputer. Hal tersebut dapat diakibatkan adanya kesesuaian dari komponen dasar komputer itu sendiri yang biasanya berkaitan dengan Software (perangkat lunak atau aplikasinya), Hardware (perangkat keras) atau Brainware (si pemakai komputer).

Pengertian Troubleshooting Komputer
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software, sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya dapat memberikan saran “istirahat dulu deh, he…”.

Teknik dalam Troubleshooting
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
1. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
§ Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.
§ Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar.
§ dsb.

2. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
§ Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
§ Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
§ dsb.

Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :

Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.

Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
§ Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
§ Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
§ Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
§ Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
§ Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.

Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.

Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
§ Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
§ Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
§ Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.

Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer tersebut, tentunya akan lebih memperkaya pengetahuan kita di bidang komputer, jadi jika suatu saat terdapat masalah pada komputer Anda kita dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat servis, kalaupun harus membawa ke tempat servis kita sudah mengerti letak permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh tukang servis yang nakal ; )
Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam tentunya akan lebih mempermudah kita untuk mengetahui letak permasalahan dalam komputer dan tentunya akan lebih menyenangkan apabila kita dapat memperbaiki sendiri permasalahan tersebut. Semoga pembahasan sederhana tentang troubleshooting ini dapat bermanfaat, selamat mencoba dan terima kasih.
diambil dari : http://skatebored.info/direktori/teks/win/trik/troubleshooting%20komputer.rtf

cara memberikan Quota mapping drive utk setiap user login.

Apabila di windows 2000/2003 server coba di drive yang ada folder sharingnya klik kanan properties-klik tab Quota - check Enable quota management, lalu setting limit nya dan jika limitnya sudah di setting, klik ok.

Senin, 23 Mei 2011

Bahaya Penggunaan AC terus menerus

AC-(tripadvisor.com)-dalamHidup di kota besar pasti tidak bisa lepas dari pendingin ruangan (AC) yang membuat orang merasa sedikit nyaman karena udara di luar yang sangat panas. Tapi penggunaan pendingin ruangan secara terus menerus ternyata bisa berbahaya.
Bekerja seharian di ruang yang menggunakan pendingin ruangan saat ini sudah seperti kewajiban sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan semakin panasnya suhu udara yang diakibatkan oleh pemanasan global. Padahal penggunaan pendingin ruangan juga salah satu penyebab terjadinya pemanasan global karena menipisnya lapisan ozon.
Para pekerja yang bekerja di dalam ruangan tertutup lebih terpapar oleh polutan yang berada di dalam ruangan. Polutan tersebut berasal dari penggunaan bahan bangunan sintetis yang terus meningkat serta bisa juga berasal dari perawatan pribadi orang tersebut dan produk-produk rumah tangga lainnya yang mengandung berbagai macam zat kimia.
Pada gedung tertutup yang menggunakan pendingin udara, maka sirkulasi udaranya hanya berputar disekitar tempat yang itu-itu saja dan ditambah adanya polutan pada udara yang sama. Hal ini bisa memicu timbulnya Sick Building Syndrome. Sindrom ini bisa mengakibatkan infeksi saluran pernafasan serta dapat memperburuk penderita penyakit asma dan alergi akibat udara yang kotor.
Gejala yang ditimbulkan dari sindrom ini adalah sakit kepala, pusing, sinus dengan hidung tersumbat, gatal-gatal, mata mudah merah dan berair, gatal tenggorokan, mual, lesu dan sulit untuk berkonsentrasi. Jika tidak segera ditangani maka bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius. Selain itu penggunaan pendingin ruangan yang terus menerus bisa membuat kulit menjadi kering dan tubuh kehilangan cairan.
Beberapa hal yang harus diingat jika menggunakan pendingin ruangan yang terus menerus, seperti dikutip dari Health24, Selasa (8/9/2009):
1. Rajin memeriksakan kebersihan dari pendingin ruangan seperti mengecek kadar freon secara teratur.
2. Gunakan sistem filtrasi yang bisa menghilangkan beberapa polutan, sehingga mengurangi efek yang tidak bagus bagi pemakainya.
3. Konsumsi cairan yang cukup sehingga tubuh tidak mengalami dehidrasi.
4. Jika memiliki masalah kesehatan serius yang berhubungan dengan pendingin ruangan, segera diobati dan cari tahu apa penyebabnya.
5. Untuk itu rawatlah pendingin ruangan dengan baik, supaya tidak menimbulkan masalah bagi pemakainya. Serta berhematlah dalam penggunaanya agar lapisan ozon tidak semakin menipis sehingga memperlambat terjadinya pemanasan global.


Thank you for Sumber: http://dindafielda.blogspot.com

Definisi Sharing Full Access dan Mapping Drive

Sharing Full Access
Pada Komputer yang berisi file untuk digunakan bersama:
1. Buka Windows Explorer dengan mengklik dua kali icon My Documents atau dengan langkah berikut ini : Start, All Programs, Accessories, Windows Explorer.
2. Pada Windows Explorer, cari file yang Anda inginkan untuk berbagi dan menyalin / memindahkan mereka ke folder. Anda dapat menggunakan folder yang sudah ada atau membuat folder baru.
3. Arahkan mouse ke folder yang Anda inginkan untuk berbagi.
4. Klik kanan nama folder, sebuah menu yang berisi daftar file operasi muncul, klik "Berbagi dan Keamanan", atau klik nama folder, lalu pergi ke "File dan Folder Tasks" di sebelah kiri Windows Explorer, klik " Share this folder ".
5. Sebuah jendela properti folder muncul, dan "Berbagi" tab sudah disorot.
6. Dalam "Jaringan berbagi dan keamanan" pengaturan, centang kotak "Share this folder pada jaringan" kotak centangJika "Share this folder pada jaringan kotak centang" tidak tersedia, komputer ini tidak di dalam sebuah jaringan. Jika Anda ingin membuat jaringan baru, klik link Network Setup Wizard dan ikuti petunjuk untuk mengaktifkan file sharing. Setelah file sharing diaktifkan, mulai prosedur ini lagi.
7. Anda mungkin dapat mencentang atau menghapus centang " jaringan memungkinkan pengguna untuk mengubah file " kotak centang tergantung pada preferensi Anda.
8. Untuk mengubah nama folder pada jaringan, dalam kotak teks nama Share, ketik nama baru untuk folder Anda. Ini tidak akan mengubah nama folder pada komputer Anda.
9. Klik tombol "Terapkan" tombol, maka tombol "OK".
10. Sekarang, folder Anda dibagi dengan pengguna jaringan lain.

Mapping Drive
Jika Anda akan sering mengakses berbagi folder tertentu, Anda dapat memetakan drive di komputer Anda ke folder itu. Dengan begitu, Anda tidak perlu mencari folder itu dari My Network Places setiap kali Anda ingin mengaksesnya. Akan terlihat sebagai drive lokal pada komputer Anda dan akan tersedia sepanjang kedua komputer Anda dan komputer yang menyimpan folder bersama terhubung ke jaringan.
Mapping network drive adalah suatu cara untuk membuat drvie maya yang bersumber dari komputer lain dalam jaringan. Misalnya anda lihat sekarang drive yang terdapat pada komputer anda adalah drive a:\, drive C:\, Drive D:\ dan Drive E:\. Kita akanmenambahkan drive maya yang baru dengan nama drive F:\. Kita dapat membuat lebih dari satu apping drive. Keuntubngan dari maping disini adalah kita akan lebih cepat untuk megakses suatu folder yang terdapat dalam jaringan dan folder kita akan dianggap sebagai drive pada komputer yang bersangkutan.
Ikuti langkah-langkah untuk memetakan drive:
· Buka My Computer.
· Pada menu Tools, klik Map Network Drive.
· Di Drive daftar drop-down, tentukan huruf drive (menggunakan sisa surat dari AZ) untuk memetakan ke sumber daya bersama.
· Dalam Folder textbox, ketik nama server dan berbagi, dalam bentuk \ \ nama server\ nama berbagi atau klik Browse. Nama server adalah nama komputer yang berisi folder bersama. Nama Bagian nama berbagi folder.
· Pilih "Menyambung kembali di logon" kotak centang jika Anda ingin menyambung kembali ke drive yang dipetakan setiap kali Anda log on ke komputer Anda. Klik Finish.
· Dalam Nama pengguna dan sandi kotak dialog, di Nama pengguna, ketik nama pengguna Anda. Pada Password, ketik password anda.
· Sekarang, Anda dapat melihat drive yang dipetakan baru dibuat sebagai drive lokal pada My Computer. Jika Anda klik dua kali huruf drive, Anda akan melihat isi dari folder bersama.




Thank you for Sumber: http://dindafielda.blogspot.com

Sabtu, 21 Mei 2011

Jenis – jenis socket processor

Soket prosesor berkembang sesuai dengan perkembangan dari prosesor itu sendiri. Mulai dari generasi pertama sampai dengan generasi terakhir, perubahan dari prosesor terutama perubahan fisiknya sangat mempengaruhi dari perkembangan soket prosesor. Perkembangan prosesor khususnya generasi atau arsitektur Intel x86 dimulai dari prosesor 8086/80186 sebagai generasi awal prosesor. Sampai sekarang ini perkembangan prosesor sudah menacapai generasi Core i. Perkembangan soket prosesor ini bisa dilihat dari bentuk dan jumlah pin atau kaki dari prosesor itu sendiri. Generasi awal prosesor, soket yang digunakan masih berjenis DIP (Dual Iline Package), sementara sekarang sudah menggunakan soket LGA (lang Grid Array).
Perkembangan dari soket prosesor (juga slot) itu sendiri adalah sebagai berikut:
No Nama Soket/Slot Jenis Prosesor Kemasan Prosesor Jumlah Pin Kecepatan Bus
1 DIP 8086/8088 DIP 40 5/10 MHz
2 PLCC 80186/280286/80386 PLCC 68, 132 6-40 MHz
3 Soket 1 80486 PGA 169 -
4 Soket 2 80486 PGA 238 -
5 Soket 3 80486 PGA 237 -
6 Soket 4 Pentium PGA 273 -
7 Soket 5 Intel Pentium, AMD K5, IDT WinChip C6, IDT WinChip 2 PGA 320 -
8 Soket 6 80486 PGA 235 -
9 Soket 7 Intel Pentium, Intel Pentium MMX, AMD K6 PGA 321 50-66 MHz
10 Super Soket 7 AMD K6-2, AMD K6-III Rise mP6, Cyric MII PGA 321 66-100 MHz
11 Soket 8 Intel Pentium Pro PGA 387 60-66 MHz
12 Slot 1 Intel Pentium II, Intel Pentium III Slot 242 66-133 MHz
13 Slot 2 Intel Pentium II Xeon Slot 330 100-133 MHz
14 Soket 463, Soket NexGen NexGen Nx586 PGA 463 -
15 Slot A AMD Athlon Slot 242 100 MHz
16 Soket 370 Intel Pentium II, Intel Celeron, VIA Cyric III, Via C3 PGA 370 66-133 MHz
17 Soket 462/Soket A AMD Athlon, AMD Duron, AMD Athlon XP, AMD Athlon XP-M, AMD Athlon MP, AMD Sempron PGA 462 100-200 MHz
18 Soket 423 Intel Pentium 4 PGA 423 100 MHz
19 Soket 478/Soket N Intel Pentium 4, Intel Celeron, Intel Pentium 4 EE, Intel Pentium M PGA 478 100-200 MHz
20 Soket 495 Intel Celeron PGA 495
21 PAC418 Intel Itanium PGA 418 133 MHz
22 Soket 603 Intel Xeon PGA 603 100-133 MHz
23 PAC611 Intel Itanium 2 PGA 611
24 Soket 604 Intel Xeon PGA 604 100-266 MHz
25 Soket 754 AMD Athlon 64, AMD Sempron, AMD Turion 64 PGA 754 200-800 MHz
26 Soket 940 AMD Opteron, AMD Athlon 64 FX PGA 940 200-1000 MHz
27 Soket 479 Intel Pentium M, Intel Celeron M PGA 479 100-133 MHz
28 Soket 939 AMD Athlon 64, AMD Athlon 64 FX, AMD Athlon X2, AMD Opteron PGA 939 200-1000 MHz
29 Soket T/LGA 775 Intel Pentium 4, Intel Pentium D, Intel Celeron, Intel Celeron D, Intel Pentium XE, Intel Core 2 Duo, Intel Core 2 Quad, Intel Xeon LGA 775 1600 MHz
30 Soket 563 AMD Athlon XP-M PGA 563
31 Soket M Intel Core Solo, Intel Core Duo, Intel Dual-Core Xeon, Intel Core 2 Duo PGA 478 133-166 MHz
32 Soket J/LGA 771 Intel Xeon LGA 771 1600 MHz
33 Soket S1 AMD Turion 64 X2 PGA 638 200-800 MHz
34 Soket AM2 AMD Athlon 64, AMD Athlon 64 X2 PGA 940 200-1000 MHz
35 Soket F AMD Athlon 64 FX, AMD Opteron LGA 1207
36 Soket AM2+ AMD Athlon 64, AMD Athlon X2, AMD Phenom PGA 940 200-2600 MHz
37 Soket P Intel Core 2 PGA 478 133-266 MHz
38 Soket 441 Intel Atom PGA 441 400-667 MHz
39 Soket B/LGA 1366 Intel Core i7 LGA 1366 -
40 Soket AM3 AMD Phenom II, AMD Athlon II PGA 941 200-3200 MHz
41 Soket H/LGA 1156 Intel Core i5, Intel Core i3 LGA 1156 -
Sumber: klik di sini